Sebenernya BBM naik itu juga udah dilalui dari perhitungan yang matang,bukan bukan yang gue maksud perhitungan ini bukan korupsi tapi APBN sudah kurang untuk membeli minyak yang makin melambung di pasar dunia
Dulu,Indonesia itu eksportir minyak juga loh,tapi sejak tahun 2008 Indonesia sudah tidak mengekspor minyak lagi karena kebutuhan minyak di Indonesia saja sudah banyak karena kendaraan bermotor sudah semakin banyak orang yang punya
Karena prinsip anak muda jaman sekarang gak punya mobil = gak gaul
Gara-gara prinsip itu negara jadi harus membeli minyak dari negara lain,nah harga minyak di luar negeri saja bisa mencapai 9.000/liter
Sedangkan kita 6.000/liter aja warga udah ngamuk gimana 9.000?
Sebenernya BBM premium yang sekarang 4.500/liter itu sudah mendapat diskon 4.500 juga
Berarti pemerintah harus menyediakan APBN yang lebih banyak,kalaupun harga minyak di luar negeri menjadi 10.000/liter,berarti diskonnya 5.500? terbayang kan repotnya pemerintah mengatur pengeluaran APBN?
Kalau dinaikin 6.000 kan berarti pemotongan subsidinya 3.000 saja?
Soalnya kan sayang 4.500 hanya untuk mensubsidikan bensin untuk para pejabat bermobil mewah yang masih memakai bensin bersusidi?
Saya tahu ekonomi masyarakat kita ini masih rendah,apalagi kalau BBM naik,ongkos angkot bisa naik sehingga anak-anak sekolah yang terbiasa naik angkot harus jalan kaki pulang ke rumah sampai semaput
Yah,sekarang hanya tinggal menunggu keputusan pemerintah saja naik atau enggak